Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kompetensi tenaga kerja melalui pelatihan vokasi yang aplikatif. Kali ini, BBPVP Makassar menggelar Workshop Pemetaan Konstruksi Menggunakan Alat Ukur Theodolite yang berlangsung selama lima hari, mulai 25 hingga 29 Agustus 2025.

Kegiatan ini dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan teknis di bidang konstruksi, khususnya dalam melakukan pengukuran lapangan menggunakan peralatan survey modern. Selama 40 jam pelatihan, peserta tidak hanya menerima materi teori, tetapi juga mendapatkan pengalaman praktik langsung.

Adapun keterampilan utama yang diberikan meliputi:
1. Menyiapkan peralatan survey secara tepat sesuai standar pekerjaan konstruksi.
2. Melaksanakan pengukuran kerangka dasar horizontal dan vertikal untuk memastikan presisi dalam setiap pekerjaan lapangan.

Workshop ini menghadirkan dua narasumber berpengalaman di bidangnya, yaitu Gunawan Abdullah dan Andi Taufiq DJ, yang memberikan materi secara komprehensif serta mendampingi praktik di lapangan.

Kepala BBPVP Makassar dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan BBPVP untuk menyiapkan tenaga kerja yang terampil dan siap bersaing di dunia industri. “Penguasaan teknologi pengukuran seperti theodolite sangat penting bagi pekerja konstruksi. Dengan keterampilan ini, mereka dapat bekerja secara lebih presisi dan profesional, sehingga hasil pekerjaan bisa mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia,” ujarnya.

Para peserta yang mengikuti workshop ini diharapkan mampu menerapkan ilmu yang diperoleh dalam dunia kerja, khususnya dalam bidang konstruksi dan survei lapangan. Kompetensi ini dinilai sangat dibutuhkan seiring dengan tingginya permintaan tenaga kerja terampil di sektor infrastruktur.

Melalui kegiatan pelatihan vokasi semacam ini, BBPVP Makassar terus meneguhkan posisinya sebagai pusat pengembangan SDM yang berfokus pada peningkatan produktivitas dan daya saing tenaga kerja di kawasan timur Indonesia.