Upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba terus digalakkan dengan berbagai pendekatan kreatif dan produktif. Salah satunya diwujudkan melalui kolaborasi antara Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar dan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Provinsi Sulawesi Selatan yang hari ini secara resmi membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Life Skill Service HP.

Kegiatan yang menyasar masyarakat di kawasan rawan narkoba perkotaan ini bertujuan tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis, tetapi juga membangun daya tahan masyarakat terhadap pengaruh negatif narkoba. Dengan kemampuan memperbaiki ponsel, para peserta diharapkan mampu meningkatkan kemandirian ekonomi, membuka lapangan kerja baru, maupun merintis usaha mandiri.

Mengusung tema “Siap Kerja, Tanpa Narkoba”, program ini dirancang untuk menanamkan kesadaran bahwa keterampilan dan produktivitas adalah jalan keluar dari permasalahan sosial yang kerap melanda generasi muda. Para peserta tidak hanya dibekali kompetensi teknis dalam bidang service HP, tetapi juga didorong untuk menumbuhkan semangat optimisme, kreativitas, serta kepercayaan diri dalam meraih masa depan yang lebih cerah.

Turut hadir dalam pembukaan kegiatan, Bapak Bambang Wahyudin, S.H., M.Kes., Kabag Umum BNN RI Provinsi Sulawesi Selatan, yang menyampaikan dukungan penuh terhadap sinergi ini. Beliau menekankan bahwa pencegahan narkoba tidak cukup hanya dengan sosialisasi, melainkan juga perlu langkah konkret berupa pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan vokasi dan pelatihan keterampilan.

Kepala BBPVP Makassar dalam sambutannya juga menegaskan bahwa program ini adalah bagian dari misi untuk membangun tenaga kerja yang kompeten, berdaya saing, serta mampu menjadi agen perubahan positif di lingkungannya.

Melalui kerja sama strategis ini, BBPVP Makassar dan BNN Sulsel berharap tercipta generasi baru yang lebih produktif, mandiri, serta mampu menolak segala bentuk penyalahgunaan narkoba. Sinergi ini menjadi bukti nyata bahwa pelatihan vokasi tidak hanya berfungsi mencetak tenaga kerja terampil, tetapi juga sebagai instrumen penting dalam pembangunan karakter bangsa.